Sabtu, 31 Januari 2009

NILAI-NILAI LUHUR PANASILA,SILA KEDUA






OLEH
SUWARTO

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF
JAMBI
TAHUN AKADEMIK
2007/2008



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang ditugaskan oleh Dosen Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kehadirat Junjungan Agung Nabi Muhammad saw selaku pelopor aqidah dan peradaban dunia.
Selanjutnya penulis menghaturkan terima kasih kepada bapak Drs.H.Rahmat Nasution,M.Ag,dosen Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah membimbing kami dalam upaya penyelesaian tugas ini.Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh rekan mahasiswa yang juga telah memberikan kontribusinya dalam makalah ini.
Selanjutnya kami juga memohon kritik dan saran terhadap makalah yang kami tulis ini,karena dengan kritik dan saran dari semua pihak akan membuat makalah ini akan menjadi lebih baik.

Jambi, April 2008
Wassalam

Penulis/Kelompok I



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang dibebankan oleh Dosen Mata Kuliah Pancasila.
Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kehadirat Junjungan Agung Nabi Muhammad saw selaku pelopor aqidah dan falsafah dunia.
Selanjutnya penulis menghaturkan terima kasih kepada bapak Drs.Ibnu Hajar,dosen Mata Kuliah Pancasila yang telah membimbing kami dalam upaya penyelesaian tugas ini.Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh rekan mahasiswa yang juga telah memberikan kontribusinya dalam makalah ini.
Selanjutnya kami juga memohon kritik dan saran terhadap makalah yang kami tulis ini,karena dengan kritik dan saran dari semua pihak akan membuat makalah ini akan menjadi lebih baik.

Jambi, Desember 2007
Wassalam

Penulis/Kelompok II
DAFTAR ISI




PENDAHULUAN
Pancasila adalah sebagai dasar Negara Indonesia,secara formal mendasari semua usaha dan kegiatan bangsa dan Negara.Apapun segala bentuk kegiatan baik pemerintahan dan kewarganegaraan di Indonesia harus mengacu atau berpedoman dengan Pancasila.Karena didalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur yang telah berkembang sejak dahulu kala.
Sila-sila dalam Pancasila merupakan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi secara nasional oleh bangsa Indonesia karena merupakan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan oleh pendiri dan seluruh warga Negara Indonesia.
Dengan demikian,Pancasila selain merupakan Dasar Negara sekaligus sebagai pandangan hidup Indonesia.
Sebagai pandangan hidup,Pancasila menjiwai setiap usaha dan kegiatan bangsa dalam berbagai bidang kehidupan.Dengan demikian Pancasila merupakan ukuran ideal yang harus dituju oleh setiap program kegiatan,baik yang bersifat pribadi,kemasyarakatan,maupun kenegaraan.
Didalam tatanan nilai kehidupan bernegara,ada yang disebut nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.
Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang lebih mutlak.
Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum nilai-nilai dasar.Nilai instrumental merupakan tafsr positif terhadap nilai dasar.
Nilai praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kehidupan yang nyata.
Untuk dapat mengetahui dan memahami Pancasila sebagai dasar negra dan sebagai pandangan hidup bangsa,maka kita perlu mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila dalam Pancasila.Karena tanpa memahami nilai-nila yang terkandung dalam sila-sila Pancasila mustahil bagi warga Negara Indonesia dapat mempedomani,menghayati,apalagi untuk melaksanakan apa yang terkandung dari nilai luhur yang ada dalam sila-sila dalam Pancasila.

PEMBAHASAN
A. Pengertian
Nilai luhur dalam kamus besar bahas Indonesia nilai artinya harga dan luhur artinya tinggi atau mulia.Jadi nilai luhur dapat diartikan sesuatu yang berharga yang dijunjung tinggi.Sesuatu itu dijunjung tinggi karena memiliki kebenaran dan keluhuran.Oleh karena itu,nilai selalu mengandung arti sesuatu yang diingini,yang ingin dicapai dengan segala daya dan upaya .
Nilai dapat pula merupakan suatu hasil perenungan manusia tentang hidupnya, dalam hal ini dengan alam semesta,baik itu untuk masa sekarang atau masa yang akan datang.Oleh karena itu,terdapat bermacam-macam nilai yang didukung oleh manusia,mulai nilai yang terendah dan berubah-ubah sampai nilai yang tinggi ,abstrak dan luhur.Nilai yang terakhir ini bersifat tetap karena keluhurannya sehingga tidak tergoyah oleh nilai-nilai yang datang kemudian. Nilai luhur yang tetap itu selanjutnya akan menentukan dan mewarnai dan menentukan pola hidup pendukungnya sehingga secara khas berbeda dengan pihak lain yang mendukung nilai yang lain.
Pancasila,dengan lima silanya adalah merupakan nilai luhur bangsa Indonesia,menjadi milik dan berkembang bersama bangsa Indonesia sejak dahulu.Pengalaman sejarah membuktikan bahwa sebagai nilai bangsa,tetap mampu bertahan terhadap berbagai ujian yang datang dari nilai lain.Oleh karena itu Pancasila merupakan nila luhur bangsa Indonesia, Pancasila bersifat tetap Hal ini karena nilai Pancasila mempribadi pada bangsa Indonesia sehingga selanjutnya menjiwai dan mewarnai seluruh segi kehidupan bangsa Indonesia.
Dengan nilai-nilai luhur itulah Pancasila tetap sakti,meski sudah beberapa kali Pancasila mendapat rongrongan dari idiologi lain,baik yang berhaluan kanan seperti Islam dengan pembrontakan DI/TI,begitu pula dari haluan kiri yang atheis yaitu Komunis dengan Partai Komunis Indonesia-nya yang telah melakukan rongrongan pada tahun 1948 di Madiun dan tahun 1965 di Jakarta.
Dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam Pancasila yang melekat pada warga Negara Indonesia saat itu,Pancasila dapat dipertahankan.
Nilai-nilai
Didalam sila Kemanusian yang Adil dan Beradab memiliki nilai-nilai dan norma-norma sebagai berikut :
0. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia
0. Saling mencintai sesama manusia
0. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepo seliro
0. Tidak semena-mena terhadap orang lain
0. Menjunjung tinggi nilai kemanusian
0. Gemar melakukan kegiatan kemanusian
0. Berani membela kebenaran dan keadilan
0. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Demikianlah nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab,yang perlu dikembangkan dalam kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara.

B. Uraian
Dari nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam sila Kemanusian yang Adil dan Beradab dapat kita uraikan secara singkat sebagai berikut :
1. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Untuk dapat mengembangkan nilai-nilai pada butir ini maka kita ajukan pertanyan pada diri kita,Apakah kita mengakui bahwa kita sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa? Apakah kita percaya bahwa kita sederajat? Apakah kita sadar bahwa kita sama dalam hak dan kewajiban?
Untuk itu nilai yang harus kita kembangkan dalam hal ini adalah kita harus mengakui bahwa kita sama dimata Allah,karena kita sama-sama ciptaan-Nya. Derajat kita sama,yang membedakan adalah ketaqwaan kita.Sebagai warga Negara Indonesia kita sama memiliki hak yang sama apakah hak untuk hidup,hak bersuara/berserikat,hak memperoleh pendidikan,perlindungan hukum dan hak lainnya sebagai warga Negara Indonesia tanpa harus dibedakan dari kedudukan,status ekonomi dan lainnya.Tetap sebagai warga Negara yang baik tentunya tidak hanya bisa menuntut hak saja tetapi apakah kita melaksanakan kewajiban kita sebagai warga Negara.Kita sebagai warga Negara harus seimbang antara hak dan kewajiban.Karena bial tidak seimbang antara hak dan kewajiban akan menimbulkan hal yang negative.
2. Saling mencintai sesama manusia
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,tanpa harus membedakan derajat dan memiliki kesamaan hak dan kewajiban,maka sudah sepatutnya kita warga Negara Indonesia yang berfalsafah Pancasila khususnya sila kedua maka kita harus saling mencintai sesama manusia.Dengan saling mencintai sesama manusia akan terwujud suasana yang aman dan damai.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan rasa tepo seliro
Bangsa Indonesia hidup dalam suatu Negara yang majemuk,baik baik suku,ras,agama serta warna kulit tentu akan terjadi suatu persinggungan bila kita sesama anak bangsa tidak bisa saling menjaga sikap,oleh karena itu Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghargai,kita harus menanamkan rasa tenggang rasa dan rasa tepo seliro yang didasari oleh rasa kasih sayang sesama manusia ciptaan tuhan yang mempunyai hak azasi yang sama dan berhak yang sama untuk dihormati.

4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
Dengan dikembangkannya sikap tenggang rasa dan rasa saling mencintai maka kita tidak akan mungkin melakukan tindakan yang semena-mena terhadap orang lain,karena tindakan semena-mena terhadap orang lain bukanlah cirri budaya bangsa Indonesia yang tersirat dalam falsafah Pancasila. Untuk itu didalam sila kedua ini mengembangkan sifat tidak semena-mena terhadap orang lain demi terwujudnya kehidupan yang damai dan tentram. Dengan terwujudnya masyarakat damai dan tentram akan terwujud stabilitas yang dapat mendukung segala aspek kehidupan.
5. Menjunjung nilai kemanusian
Sebagai manusia yang mempunyai moral Pancasila dan nilai keagamaan kita meski menjunjung tinggi nilai kemanusian,menghindari sifat zhalim tidak akan menindas orang yang lemah dan tidak meremehkan orang lain yang mempunyai kelemahan.Orang yang menurut kita lemah belum tentu menurut pandangan Tuhan.Untuk itu nilai kemanusian harus dijunjung tinggi,sehingga tidak ada yang merasa direndahkan oleh sesame manusia yang hakekatnya sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Gemar melakukan kegiatan kemanusian
Sebagai warga Negara Indonesia yang berpedoman pada Pancasila khususnya sila kedua,bahwa kita hendaknya gemar melakukan kegiatan kemanusian,diantaranya suka menolong sesama umat manusia terutama sesama anak bangsa yang sedang mendapatkan kesusahan atau musibah.

7. Berani membela kebenaran dan keadilan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang senantiasa menjunjung nilai kebenaran dan keadilan.Para pejuang kita dengan gigih untuk membela kebenaran demi keadilan.Dimana pada masa penjajahan kebenaran dan keadilan sangat sulit untuk didapatkan,untuk itu para pendahulu kita berjuang untuk membela kebenaran dan keadilan dari bangsa asing yang telah menjajah bangsa kita.Untuk itu mari kita warisi sikap semangat membela kebenaran dan keadilan.

8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Kemerdekaan merupakan hak segala bangsa,untuk itu bangsa Indonesia didalam Pembukaan UUD tahun 1945 pada alenia pertama telah menyebutkannya.Kita merupakan bagian dari umat manusia didunia,maka dari itu kita mempunyai hak yang sama yaitu punya hak untuk dihargai dan dihormati oleh bangsa lain didunia.
PENUTUP
C. Kesimpulan
Pancasila yang ditetapkan oleh pendiri Negara memuat nilai-nilai luhur dan mendalam,yang menjadi pandangan hidup dan dasar Negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila secara bertahap harus benar-benar diwujudkan dalam perilaku kehidupan Negara dan masyakat.
Nilai-nilai nilai-nilai luhur Pancasila itu harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari baik perorangan,kelompok ataupun Negara.
Didalam Pancasila sila kedua Kemanusian Yang Adil dan Beradab terkandung nilai-nilai luhur yang harus kita laksanakan diantaranya yaitu :
1. Tidak saling membedakan warna kulit
2. Saling bertoleransi
3. Saling menghormati dengan bangsa lain
4. mengembangkan nilai kemanusian
5. Berani membela kebenaran dan keadilan
6. Tidak semena-mena terhadap orang lain
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
Demikianlah diantara nilai-nilai yang terkandung didalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang seyogyanya kita kembangkan dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.Bila Nilai-nilai luhur sila kedua kita abaikan sudah barang tentu akan timbul hal-hal yang tidak kita inginkan diantaranya; kesewenang-wenangan,penindasan,pelecehan,kezaliman dll.

D. Saran
Setelah membaca makalah ini hendaknya kita bisa melaksanakan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,supaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita bisa damai dan sejahtera tanpa adanya kezaliman dan penindasan antar sesama umat manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR PUSTAKA


Elly M.Setiadi,Dra,M.Si,Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Jakarta,PT Gramedia Pustaka Utama,2007

Tim Pendidikan Moral Pancasial,Bahan Penataran Pendidikan Moral Pancasila, Jakarta,Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1982

Tim Penyusun Kamus Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta,Balai Pustaka,1999

Tidak ada komentar: