Sabtu, 31 Januari 2009

BASMALLAH


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini seringkali manusia lupa dengan asal-usul kejadiannya.Dia lupa bahwa yang menciptakannya adalah Allah swt.Sehingga manusia sering lupa akan menyebut nama Allah swt ketika hendak melakukan suatu ibadah dan memulai suatu pekerjaan atau perbuatan.

B. Pokok Permasalahan
Adanya perbedaan pendapat antara golongan Syiah dan Sunnah mengenai apakah kalimat Basmalah merupakan bagian dari surat atau bukan, membuat kita menjadi bingung dalam menempatkan kalimat Basmalah tersebut.

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah yang kami buat adalah kami mengharapkan agar kita sebagai makhluk ciptaan Allah swt dapat mengingat-Nya setiap kali kita hendak membaca ayat suci A-Quran dan ketika hendak memulai suatu pekerjaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penataan Surat dan Ayat Basmalah di Awal Surat,Pembukaan Surat.
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
Artinya
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Di dalam Al-Quran ada 114 surat,semuanya dimulai dengan Basmalah, kecuali surat At-Taubah.Surat At-Taubah ini tidak dimulai dengan Basmalah. Disamping pada permulaannya,Basmalah ada disebutkan satu kali dipertengahan surat An-Naml (ayat 30),dengan demikian Basmalah [1]itu didapati dalam Al-Quran 114 kali.Namun demikian sejak dahulu telah terjadi perbedaan antara golongan Syi’ah dan Sunnah mengenai kalimat Basmalah.
Oó¡Î0
Kata al-ismu,dalam bahasa Arab berarti kata yang menunjukkan pada suatu dzat seperti Muhammad,manusia dan lain sebagainya.Atau bisa menunjukkan kepada sesuatu yang bersifat maknawi,misalnya ilmu,adab dan lain sebagainya.
الله / Allah
Adalah isim ‘alam,khusus ditujukan kepada dzat yang wajib disembah secara benar.Nama ini tidak boleh digunakan untuk selain Allah swt.
Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
Dua kata ini berasal dari kata Rahman :artinya suatu gejolak jiwa penuh dengan perasaan kasih sayang terhadap lainnya.[2]
Kata Rahman,pengertiannya menunjukkan kepada dzat yang menunjukkan bukti-bukti Rahmah berupa kenikmatan-kenikmatan dan kebajukan-kebajikan.Sedang kata Rahim,menunjukkan sumber rahmat dan sifat yang tetap ada pada Allah swt.
Apabila Allah swt disifati dengan sifat Rahman,hal ini dapat dipahami secara bahasa bahwa Allah swt itu adalah pemberi kenikmatan.Setelah sifat Rahman,Allah swt disifati dengan sifat Rahim,maka dapat diketahui bahwa Allah swt mempunyai sifat yang tetap dan selamanya.Kedua sifat ini pun mempunyai pengertian lain dengan yang dinisbatkan kepada makhluk.
Allah swt telah menganjurkan kepada kita agar mensucikan nama Allah ketika membaca Al-Quran.Karenanya Allah berfirman antara lain :
̍ä.øŒ$#ur zNó™$# y7În/u‘ ö@­Gu;s?ur Ïmø‹s9Î) Wx‹ÏFö;s?
Artinya :
“Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (QS.Al-Mizamil :8)
(#qè=ä3sù $£JÏB tÏ.èŒ ãLôœ$# «!$# Ïmø‹n=tã
Artinya :
“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya” (QS.Al-An-am:118)
Berdasarkan pengertian-pengertian ayat tersebut,dapat disimpulkan bahwa di dalam menyebut nama Allah diharuskan adanya keterlibatan hati dan lisan dalam rangka mengingat keagungan dan kebesaran Allah swt serta nikmat-nikmatnya yang Allah berikan kepada hamba-Nya,sekaligus memuji dan menyatakan rasa syukur kepada Allah,juga berarti memohon pertolongan kepada Allah swt.
B. Memulai Perbuatan dengan Ucapan Basmalah
Allah swt memulai firman didalam kitab-Nya dengan menyebut nama-Nya melalui kata-kata Bismillah yang memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya agar membuka atau memulai seluruh pekerjaan dengan membaca Bismillah.
Jadi,makna Bismillah itu adalah “Saya memulai pekerjaan dengan menyebut nama Allah Tang maha Pemurah Lagi Maha Penyayang (Bismillahir rahmaanirrahiim).Saya mengerjakan pekerjaan ini karena perintah Allah dan untuk Allah bukan untuk diriku atau kepentingan nafsuku”
Jadi,seolah-olah Allah berfirman kepada nabi Muhammad saw, ”Hai Muhammad!bacalah surat ini dengan menyebut Bismillahirrahmaanirrahiim”. Dengan kata lain,”Bacalah surat ini atas perintah Allah”.Sebab,Allah menurunkan Al-Quran kepadamu untuk memberi petunjuk kepada semua orang yang didalamnya mengandung kebaikan yang akan mengantar mereka kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Demikian halnya Nabi saw membaca Bismillah itu untuk memberi contoh kepada mereka bahwa bacaan tersebut adalah demii Allah,bukan namanya. Atau Al-Quran itu berasal dari Allah,bukan dari Muhammad.Tugas Muhammad tidak lain hanyalah menyampaikan Al-Quran yang datang dari Allah swt.
Motif dan tujuan dalam memberikan nama atau sesuatu berbeda-beda.Manusia tidak diperbolehkan memulai perbuatannya dengan ucapan atas nama seseorang,meskipun Nabi sekalipun,kecuali Allah.
Pandangan terbaik sehubungan dengan hal ini adalah sebagaimana ucapan pengarang Al-Mizan :”Makna perkataan puji-pujian bagi Allah adalah karena Dia yang patut dimuliakan dan disembah.Tidak boleh menyejajarkan nama makhluk apapun dengan nama Allah;atau jika nama Allah sedang disebut dilarang menyebut nama yang lain karena dapat berarti dualisme.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari uraian penulisan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Allah swt memerintahkan kepada manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya agar dapat mengingat-Nya.Setiap waktu,baik diwaktu susah maupun diwaktu senang dan selau beribadah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan pada uraian makalah diatas adalah kita sebagai makhluk ciptaan Allah hendaknya banyak bersyukur dan memuji Sang Maha Pencipta dengan cara tetap mengingat-Nya dan selalu menyebut nama-Nya pada waktu kita memulai sesuatu perbuatan.
DAFTAR PUSTAKA

Amanah,ST,Tafsir 7 Surat Pilihan,Toha Putra,Semarang,1994.
Mutahhari,Murtadha,Understanding The Quran,Pustaka Hidayah, Jakarta,1997




[1] Murtadha Mutahhari,Understanding The Al_Quran,Pustaka Hidayah,Jakarta 1997,hal.10
[2] Dra.Hj.St.Aminah,Tafsir 7 Surat Pilihan,Toha Putra Group,Semarang,1994,hal.9

Tidak ada komentar: